Banner 468 x 60px

TERUS BERKARYA UNTUK MASA DEPAN MU

D. PETA WILAYAH

0 komentar
Gambar susunan obyek pada suatu wilayah dengan menggunakan skala dinamakan peta wilayah. Pada peta wilayah harus dilengkapi legenda agar mudah dipahami oleh pengguna peta.

Andre Palopo tinggal di Desa Cenderawasih, Papua Barat. Desa Cenderawasih sangat subur dan indah. Di desa itu terdapat Kantor Desa, gedung sekolah, Puskesmas, tempat ibadah, pasar, dan terminal. Desa Cenderawasih memiliki tiga kampung, yaitu Kampung Branti, Kampung Merauke dan Kampung Nabire. Di luar permukiman penduduk terdapat sawah, tegal, situ, dan hutan. Lihat gambar berikut.
>> MATERI SELANJUTNYA ( MEMBUAT PETA WILAYAH) <<

2. Denah rumah dan denah sekolah

0 komentar
Rumah orang Indonesia biasanya terdiri atas beberapa ruang atau kamar. Ada ruang tamu, kamar tidur, ruang makan dan dapur. Rumah Yusuf Kallo memiliki 5 (lima) ruangan, yaitu satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu ruang makan dan satu dapur. Gambar susunan ruang rumah Yusuf Kallo tampak seperti berikut.
Coba ukur dengan penggaris secara  cermat dan tepat! Berapa ukuran ruang tamu rumah Yusuf Kallo?
Panjang = ... cm dan lebar =... cm. Sedang ukuran kamar tidurnya adalah: panjang =... cm dan lebar =... cm.
Apakah benar ukuran ruang tamu dan kamar tidur hanya beberapa cm? Tentu saja tidak. Ukuran tersebut telah diperkecil dengan menggunakan skala. Panjang ruang tamu yang sebenarnya adalah 6 m dan lebarnya 3 m.
Skala gambar itu adalah 1 : 100.

Gambar susunan ruang atau kamar rumah dengan menggunakan skala dinamakan denah rumah.

Obyek Geografi (bentang alam dan bentang budaya)

1 komentar
Obyek geografi yang berupa bentang alam dan bentang budaya akan mudah dipelajari bila digambar dalam bentuk sketsa. Hal ini karena obyek geografi tersebut disederhanakan, dan obyek yang digambar hanya tertentu saja berdasarkan tujuan pembuatan sketsa.  

Berikut ini adalah contoh sketsa bentang alam daerah pantai. Pada sketsa tersebut hanya digambar tentang bentang alam beserta karakterik masing-masing obyek penting. Obyek penting yang digambar adalah laut, pantai, hutan mangrove, dan daerah perbukitan. 

Sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan aslinya dan penggambarnnya telah menggunakan skala maka sketsa tersebut sudah dapat dikatakan sebagai peta.
 
Oleh karena sketsa bukan peta, maka gambar dalam sketsa seringkali mengabaikan ukuran dan bentuk obyek aslinya. Apabila bentuk sudah mirip dengan obyek aslinya sketsa tersebut sudah dianggap benar. Dalam kegiatan tertentu, sketsa justru lebih mudah dipahami orang dari pada peta atau citra (photo udara).

C. SKALA PETA DAN DENAH SEKOLAH

0 komentar
1. Skala Peta
Peta merupakan gambaran obyek atau kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dengan menggunakan skala. Skala peta adalah perbandingan jarak antara 2 titik pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan/di permukaan bumi. 

Semakin besar skala yang dibuat pada peta maka daerah yang digambarkan semakin sempit dan informasi yang disajikan semakin luas dan sebaliknya jika skala peta semakin kecil, maka daerah yang digambarkan semakin luas dan informasi yang disajikan sedikit.

Rumus menghitung skala peta, yaitu:





Contoh: 
Apabila Pulau Sumatera digambar sesuai dengan kenyataan aslinya maka dibutuhkan kertas seluas Pulau Sumatera. Berapa banyak kertas yang dibutuhkan? Oleh karena itu harus dicari cara yang mudah dan murah, agar menggambar peta muka bumi tidak boros dan menghabiskan kertas.  Bagaimana caranya? Perhatikan cara berikut ini.  
>> MATERI SELANJUTNYA (Denah rumah dan denah sekolah) <<

A. PETA MENTAL

0 komentar
Apa yang terlintas dalam bayangan kamu ketika ingin menggambar "peta desa"? 
Tentunya gambar peta desa itu akan kamu bayangkan terlebih dahulu dalam otak. Bayangan "peta desa" beserta letak rumah, balai desa, jalan-jalan, lapangan sepak bola dan lain-lain yang masih kamu bayangkan itu adalah peta mental. 
Objek yang terbayang pada peta mental adalah hanya objek yang penting-penting saja. Jika seandainya di sekitar lapangan bola ada anak-anak bermain, kambing atau sapi tentu tidak tergambar pada peta mental. Dengan kata lain objek yang tergambar dalam peta mental adalah objek yang penting dan dipilih sesuai kebutuhan.

Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yang berupa sketsa. Namun sketsa bukanlah peta. Apabila obyek yang digambar dalam sketsa diletakkan pada posisi keruangan seperti kenampakan aslinya dengan menggunakan skala, barulah disebut peta. Peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil pada bidang datar dengan menggunakan skala.

3. Penggunaan Simbol untuk Menggolongkan Data Geografi

0 komentar
Peta tematik sering disebut Peta Statistik, karena memuat data-data kualitatfi maupun kuantitatif dari suatu masalah tema tertentu.

A. Peta tematik yang harus memuat data-data kualitatif
Jenis peta ini hanya menggambarkan daerah persebaran dan jenis datanya tanpa memperhatikan seberapa banyak data yang tersebar itu. Untuk menggambarkannya ada beberapa cara, yaitu:
1). Chorochromatic yaitu penyebaran datanya digambarkan dengan perbedaan warna yang jelas.
2). Chorosematic yaitu penyebaran datanya ditunjukan dengan  gambar kecil yang sesuai dengan bentuk aslinya.
3). Index Letter dan Figures yaitu penggambaran datanya dengan gambar kecil yang tidak sama dengan aslinya, baik huruf  maupun gambar dibuat seragam.



B. Peta tematik yang memuat data-data kuantitatif
Peta jenis ini selalu menunjukan adanya kepadatan data yang disebarkan di samping jenisnya. Nilai kuantitatif yang disebarkan dalam peta ini dapat bersifat:
1). Absolut atau jumlah sesungguhnya
2). Frekuensi atau kerapatan, yaitu jumlah absolut dihubungkan dengan ruas/luas.
3). Perbandingan misalnya dalam bentuk prosentase.

Untuk menggambarkan ada beberapa cara yaitu:
a. Isopleth, yaitu garis-garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang sama, kerapatan  data setiap tempat dapat terbaca secara langsung.
b. Choroplet, penggambaran data berupa warna yang bertingkat atau dengan kerapatan garis yang berbeda. Data yang kepadatannya lebih besar ditunjukkan dengan warna atau garis yang lebih rapat.
c. Dot, penggambaran dengan titik, dimana tiap titik mewakili sejumlah data tersebut.

2. Macam-macam Simbol Peta

1 komentar
Berdasarkan pemakaiannya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.Simbol Umum/konvensional
Simbol umum adalah simbol yang sudah biasa digunakan di peta.

Simbol umum dibedakan empat (4 bentuk), yaitu:
1. Simbol titik, digunakan untuk menggambarkan penyebaran berbagai fenomena di permukaan bumi, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya.

2. Simbol garis, digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah.
 
3. Simbol area atau luasan, digunakan untuk mewakili suatu area dengan simbol yang mencakup kawasan luasan tertentu.



4.Simbol warna, penggunaan warna dalam peta dapat bersifat kualitatif (menunjukkan perbedaan suatu objek) dan kuantitatif (menunjukkan jumlah nilai tertentu).
Contoh: 
a. Biru menunjukkan daerah perairan
b. Hijau menunjukkan daerah dataran rendah
c. Kuning menunjukkan daerah dataran tinggi, dll.

b. Simbol tidak konvensional/tidak umum
Yaitu simbol yang belum umum digunakan, seperti: simbol hasil tambang, hasil industri yang dibuat sesuai dengan kehendak pembuat peta.


<< MENU UTAMA
>> 3. Penggunaan Simbol untuk Menggolongkan Data Geografi

1. Pengertian Simbol dan Syarat Simbol

0 komentar
1. Pengertian Simbol
Simbol adalah penggantian kenampakan-kenampakan di permukaan bumi yang digunakan dalam peta . Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda (keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca).

2. Syarat-syarat Simbol
Syarat-syarat simbol yang baik antara lain:
a. Simbol mudah dikenal walaupun tanpa menggunakan legenda.
b. Mudah digambarkan
c. Mudah dibedakan dengan simbol yang lain

2. JENIS-JENIS SKALA PETA

0 komentar
Berdasarkan tipenya skala peta dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.   Skala angka/numerik/pecahan
    Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya dengan angka.

     Contoh: Skala angka 1 : 50.000, artinya jarak satu satuan yang tergambar pada peta sama dengan 50.000 satuan di permukaan bumi.
      Berarti 1 cm di peta mewakili 50.000 cm jarak di lapangan.
     Jika ada 2 buah kata, yaitu kata A dan B pada sebuah peta yang berskala 1 : 50.000 adalah 20 cm maka jarak sesungguhnya antara kota A dan B adalah :
     = 20 cm x 50.000
     = 1.000.000 cm = 10 km  

2.    Skala garis/grafis
     Skala Grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
     
Contoh: Skala dibawah ini menunjukkan, bahwa satu bagian garis mewakili 5 km, jadi 1 cm pada peta sama dengan 5 km di lapangan.

 3.    Skala inchi/verbal (Indonesia tidak menggunakan skala inchi)
      Skala Verbal adalah skala yang dinyatakan dengan  kalimat atau secara verbal. Skala ini sering terdapat pada peta-peta yang tidak menggunakan satuan pengukuran matrik, seperti peta-peta di Inggris.
Contoh: 1 inchi to 1 mile, artinya 1 inchi pada peta menyatakan jarak 1 mil dilapangan.
Apabila 1 mil = 63.360 inchi, maka skala tersebut bila dinyatakan dalam skala angka menjadi 1 : 63.360


>>3. KEGUNAAN SKALA PETA
Sumber: http://belajar.kemdiknas.go.id

3. KEGUNAAN SKALA PETA

1 komentar
Skala peta dapat digunakan sebagai pedoman penghitungan untuk menentukan jarak maupun luas wilayah.

A. Untuk Menghitung Jarak Suatu Tempat
Contoh: 
Jarak kota A dan B di peta = 5 cm,sedangskala peta 1 : 200.000. Berapakah jarak kota A sampai B?
Jawab: Jarak kota A sampai B = 5 X 200.000 = 1.000.000 cm = 10 km


B. Untuk Menghitung Luas Wilayah
Apabila bentuk wilayah yang akan diukur tidak beraturan, maka luas wilayah dapat diukur dengan beberapa cara:

1). Pembuatan kisi-kisi atau kotak
Rumusnya: Jumlah kotak x 1cm2 x (skala)2

2). Pembuatan garis potong
Rumusnya: Jumlah kotak (p x L) x (skala)2

3). Alat pengukur luas (planimeter)


MEMBUATA PETA WILAYAH

0 komentar
a. Pembuatan Peta Tematik
Peta tematik objek geografi merupakan gambaran atau fenomena tentang kenampakan alam baik berupa kenampakan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi.

Suatu objek geografi dapat disajikan dalam suatu peta tematik, misal:
1. Manusia dijadikan objek dalam peta persebaran penduduk
2. Hasil tambang dapat dijadikan objek dalam peta persebaran hasil tambang
3. Hewan langka, dapat dijadikan objek dalam peta persebaran hewan langka, dan sebagainya.

b. Penyajian Peta Tematik
Peta tematik pada dasarnya merupakan suatu peta khusus yang hanya mengkaji satu objek  geografi pada petanya. Oleh karena itu antara peta tematik dengan peta tematik lainnya berbeda dalam penyajiannya.

Peta tematik dibuat/disajikan dengan menggunakan simbol (titik, garis, daerah, warna) dan grafik.
contoh peta Tematik

Cara Pembuatan Peta Tematik
1. Syarat utama adalah ketersediaan data dan mengetahui lokasi data itu berada.
2. Adanya peta dasar. Karena peta dasar memberikan informasi dasar tentang wilayah yang akan dipetakan, seperti informasi batas wilayah, jalan, sungai, danau, atau laut sehingga mudah dalam menempatkan data.

Data dalam pembuatan peta bisa dari mana saja sumbernya, misalnya pengukuran langsung, penyadapan citra penginderaan jauh, penggunaan peta-peta yang sudah ada dan data statistik

Simbol-simbol pada Peta Tematik
Peta tematik dapat menggambarkan yang ada di permukaan bumi secara spesifik, baik secara kualitatif maupun statistik. 

B. SKETSA

1 komentar
Peta mental akan mudah dijelaskan kepada orang lain bila diwujudkan dalam bentuk gambar nyata, yaitu berupa sketsa. Sketsa juga dapat dibuat berdasarkan obyek nyata yang terdapat di muka bumi. Sketsa hanya gambaran kasar tentang suatu wilayah berdasarkan hasil pengamatan lapangan dari sipembuat sketsa atau dibuat secara garis  besar.

Sketsa bukanlah peta. Sketsa berbeda dengan peta karena peta tidak memiliki ukuran dan jarak sesuai aslinya. Contoh : sketsa bentang alam di sekitar sekolah, sketsa route perjalanan siswa dari rumah hingga sekolah, sketsa lokasi gedung pertemuan, dan lain-lain.

Gambar  8.1   Sketsa Gedung Pertemuan Perkawinan

Berdasarkan Gambar 8.1, tamu undangan diberi tahu bahwa gedung pertemuan perkawinan terletak di Jl. Merdeka, di sebelah pasar Minggu. Bagi tamu yang belum paham betul daerah itu, ditunjukkan tanda-tanda khas kota (landmark), yaitu simpang lima, balai kota, kebun binatang dan pasar minggu. Dimanapun Anda berada bila telah menemukan landmark tersebut, akan mudah untuk menuju ke gedung pertemuan perkawinan. Caranya mengikuti arah anak panah.

Gambar obyek dan tulisan dalam sketsa hendaknya tidak terlalu banyak. Sketsa sebaiknya dibuat sesederhana mungkin, jelas dan tidak membingungkan.  Obyek yang tidak sesuai tujuan pembuatan sketsa harus dihilangkan (tidak digambar). 

>> MATERI SELANJUTNYA (Sketsa bentang alam) <<

A. Membuat Sketsa dan Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi

0 komentar

B. Penggunaan Skala Peta Untuk Menghitung Jarak dan Luas Wilayah

0 komentar
>>1. PENGERTIAN SKALA PETA

>>2. JENIS-JENIS SKALA PETA

>>3. KEGUNAAN PETA

C. Mengkonversi Berbagai Jenis Skala Peta

0 komentar
Konversi secara harfiah artinya mengubah. Mengkonversi skala peta dilakukan dengan cara mengubah skala garis ke skala angka dan sebaliknya.

1. Mengkonversi Skala Garis ke Skala Angka
Contoh:
Skala garis digambarkan seperti di bawah ini, ubahlah menjadi skala angka!




Penyelesaian:

Pada peta dengan skala ini berarti tiap panjang garis (kotak) menggambarkan 2 km di lapangan sehingga apabila tiap kotak antara 0 –. 2 – 4 dan 4 – 6 masing-masing jika diukur = 2 cm maka:
2 cm = 2 km
1 cm = 1 km
1 cm = 100.000 cm
Sehingga skala angkanya menjadi 1 : 100.000




2. Mengkonversi Skala Angka ke Skala Garis
Contoh:
Dalam peta tertulis skala 1 : 300.000, ubahlah ke dalamskala grafik/garis. 


Penyelesaian:

Skala 1 : 300.000 berarti 1 bagian di peta menunjukkan 300.000 bagian di lapangan. Apabila dibuat dalam cm, maka 1 cm di peta = 300.000 cm di lapangan. Bila dibuat skala grafiknya berarti tiap-tiap cm atau dalam satu kotak nilainya 300.000 cm atau 3 km. Bila digambarkan skala grafiknya sebagai berikut:









Sumber: e-dukasi.net

D. Penggolongan Data Geografis dengan Menggunakan Simbol

0 komentar
>> 1. Pengertian Simbol dan Syarat Simbol

>> 2. Macam-macam Simbol Peta

>> 3. Penggunaan Simbol untuk Menggolongkan Data Geografi

E. Penamaan (Toponimi) Data dan Unsur Geografi

0 komentar
Nama-nama data unsur geografi dalam peta berperan sebagai identitas dan simbol-simbol yang ada di peta.
 
Prinsip penulisan huruf  untuk nama-nama geografis, yaitu:
1.Wilayah administrasi dan nama tempat ditulis dengan warna hitam dan tegak
2.Warna relief seperti gunung, pegunungan, dan bukit ditulis dengan huruf  miring (italic) dan warna hitam.
3. Nama perairan dan bentuk-bentuk tubuh air ditulis dengan huruf  miring (italic) dan warna biru.

Ajukan Pertanyaan

3 komentar
Jika memiliki pertanyaan seputar materi yang dibahas, silahkan klik pada menu Poskan Komentar (pilih dan tuliskan pertanyaan anda. Untuk menulis pertanyaan, jangan lupa cantumkan nama anda.

Contoh:
Nama           : Budi Santoso
Pertanayaan : Apa yang dimaksud dengan peta?